STAI MIFTAHUL ULUM TARATE PANDIAN SUMENEP

STAI MIFTAHUL ULUM TARATE PANDIAN SUMENEP
Melahirkan Pemimpin, Menginspirasi Perubahan

Umum 07 Sep 2025
By MEDIA CENTER STAIM TARATE

Generasi Muda Sumenep Digerakkan untuk Kokohkan Empat Pilar Kebangsaan

Generasi Muda Sumenep Digerakkan untuk Kokohkan Empat Pilar Kebangsaan

Sumenep – Generasi muda di Kabupaten Sumenep kembali diingatkan untuk tidak hanya menjadi penonton dalam perjalanan bangsa, melainkan tampil sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan masa depan Indonesia.

Pesan itu mengemuka dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar oleh Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur XI, MH. Said Abdullah, di Hotel de Baghraf, Sabtu (6/9/2025).

Acara yang dibuka oleh Tenaga Ahli DPR RI, Moh Fauzi, M.Pd., menegaskan betapa krusialnya peran Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi bangsa. Menurutnya, penguatan pemahaman empat pilar itu harus dimulai sejak dini, terutama di kalangan pemuda dan mahasiswa.

“Pemuda adalah motor perubahan. Tanpa pemahaman nilai kebangsaan, generasi kita akan kehilangan arah dalam menghadapi derasnya arus globalisasi,” ujar Fauzi dalam sambutannya.

Dua narasumber, M. Salman Farid dan Moh. Nurul Hidayatullah, semakin menghidupkan forum dengan gagasan yang tajam dan inspiratif. Salman menekankan bahwa sejarah bangsa Indonesia penuh dengan jejak perjuangan pemuda. Dari Sumpah Pemuda 1928 hingga gerakan mahasiswa era reformasi, generasi muda selalu menjadi ujung tombak perubahan.

“Kemajuan bangsa dimulai dari semangat generasi mudanya. Kalau pemuda rapuh, bangsa ikut runtuh. Tetapi jika pemuda kuat, Indonesia akan jaya,” tegas Salman, disambut tepuk tangan peserta.

Ia juga mengingatkan bahwa semangat kebhinekaan harus dirawat, sebab Indonesia hanya bisa kokoh jika perbedaan dijadikan kekuatan, bukan sumber perpecahan. Sementara itu, Moh. Nurul Hidayatullah menyoroti relevansi nilai-nilai Empat Pilar dalam kehidupan modern. Ia mengaitkannya dengan tradisi gotong royong sebagai identitas bangsa.

“Pancasila bukan sekadar ideologi politik. Ia lahir dari jiwa bangsa kita sendiri, dari budaya dan kearifan lokal. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya, mencerminkan keyakinan mendalam bangsa ini kepada Tuhan, meskipun berbeda agama,” jelasnya.

Nurul menegaskan, meski Indonesia sudah merdeka lebih dari delapan dekade, Pancasila tetap menjadi bintang penuntun dalam menghadapi tantangan zaman, mulai dari krisis moral, degradasi budaya, hingga disrupsi digital. “Generasi muda hari ini harus sadar, warisan para pendiri bangsa bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk dijaga dan diteruskan,” tandasnya.

Kegiatan tersebut berlangsung hangat dengan diskusi interaktif. Para mahasiswa dan pemuda Sumenep yang hadir tampak antusias menyampaikan pertanyaan dan pandangan kritisnya. Antusiasme itu menunjukkan bahwa nilai-nilai kebangsaan masih berdenyut kuat di hati generasi muda, dan sosialisasi semacam ini menjadi vitamin penting untuk memperkokoh semangat nasionalisme. (/nh)

 

HUBUNGI KAMI

STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep
Menuju Institut Terkemuka di Madura

Jalan Pesantren No 11
Tarate Pandian Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur - Indonesia
Telp : +62 878 - 7030 - 0328 / WA : +62 81 776 - 883 -730 / +62 823 - 3483 - 4806

Website : http://www.staimtarate.ac.id

E-mail 1: official@staimtarate.ac.id

E-mail 2 : staimtarate.official@gmail.com

 

SOSIAL MEDIA

AGENDA KEGIATAN

AGENDA

LAUNCHING RUMAH JURNAL DAN WORKSH